Hanggono Tirto tidak mungkin melimpahkan kesalah pahaman yang terjadi pada Marini. Wanita itu tidak bersalah terkait marahnya sang istri, Jelas saja, tadi ia hanya reflek membantu Marini yang terpeleset. Tak ada niatan lebih, apalagi ingin mendua dari Amel. Mereka baru saja menikah, sedikitpun tak terbesit dalam benak Hang menambah pasangan. "Pak, Ibu.." takut-takut Marini menyampaikan keprihatinannya. Meski di dalam hati ada secuil perasaan senang ketika melihat istri dari bosnya itu salah paham. "Biarkan saja. Nanti biar saya jelaskan. Ayo, Marini! Mr. Brian menunggu kita." ajak, Hang. Saat ini pekerjaan tentu harus dinomor satukan. Ribuan nyawa ada ditangannya. Ia tidak mungkin lepas tanggung jawab. Urusan Amel bisa nanti di rumah. Di belakang tubuh Hang, Marini mengulas senyum. Sika