Andra sadar kalau dirinya sudah sangat keterlaluan dengan mengatakan hal yang begitu rendah kepada Rania. Hanya saja, dia perlu melakukan ini semua agar perempuan itu tidak sampai menyakiti Jani. Padahal, dalam pikiran paling liarnya sekalipun, Rania tidak ada maksud untuk menyakiti Jani. Dia hanya takut kehilangan Dafa. Mana mereka sudah bertunangan yang seharusnya pernikahan mereka sudah dilaksanakan beberapa saat lalu, tapi terpaksa diundur karena keadaan Dafa yang tidak memungkingkan meskipun pria itu yang memaksa sekalipun. “Rania? Hei, kenapa diam dari tadi? Perutnya sakit?” Dafa bertanya pelan saat Rania yang menungguinya sedari tadi bahkan sedari beberapa hari yang lalu terlihat murung dan tidak mengatakan apa-apa. Sesekali hanya memandangi Dafa dengan tatapan yang Dafa—aka Panji