‘Ternyata diam-diam kalian masih berhubungan. Awalnya, aku sudah yakin sama kamu, La. Tapi melihat yang terjadi malam ini, aku kembali ragu. Mungkin setiap hari kamu kayak gini, masih berhubungan dengan mantanmu. Mungkin pula, ini jawaban pasti istikharahku. Bahwa memang Allah tidak ingin aku melamarmu.’ Batin Lutfan bergejolak. Lutfan memundurkan mobil, kemudian lekas berlalu dari sana. Beruntung sang ibu masih terlelap hingga tidak melihat yang terjadi. Jika sampai tahu, mungkin Nur lebih kecewa daripada dirinya. Mengingat ibunya itu sangat menyayangi Alula. Di tempat semula, Alula menyentak kasar cekalan Yongki. “Bukan urusanmu!” Sebelum Alula kembali melangkah, Yongki menahannya lagi. “Apa lagi, sih! Lepas!” “Aku antar pulang.” “Nggak usah. Panti udah di depan situ. Terima kasih