Trust me

1103 Kata

“Hmmm. Sebaiknya Bapak dan Kalia pulang saja sekarang. Saya tidak ingin merepotkan Bapak dengan merawat saya di sini.” Nara melirih pelan. Ditatapnya Damar yang saat ini tengah duduk di samping ranjangnya. Sementara Kalia, bocah perempuan itu ikut merebahkan diri di sampingnya. “Kamu mengusir saya?” Damar menjawab spontan. Nara langsung kelabakan. “Bu-bukan mengusir. Tapi saya hanya tidak ingin merepotkan Bapak. Seharusnya sekarang Bapak dan Kalia ada di taman hiburan menikmati wahana bermain di sana,” sahutnya menjelaskan. Damar menggumam pelan. “Jadi maksud kamu, saya dan Kalia lebih baik pergi ke taman hiburan dan meninggalkan kamu yang kesakitan sendirian di sini? Begitu?” Nara mengangguk tanpa ragu. Memang seharusnya Damar dan Kalia menikmati wahana bermain di taman hiburan. Bukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN