Kepergok Dirja

1667 Kata

“Hey... hey... Genara. Tenang. Ini saya ....” Damar mengarahkan flash kamera ke wajahnya agar Nara bisa mengenalinya meski dalam kegelapan. “Ya ampun, Mas Damar. Aku pikir siapa.” Nara menghela napas lega saat mendapati orang yang menyentuh lengannya ternyata adalah Damar. “Saya coba hubungi kamu berkali-kali tapi tidak pernah tersambung. Maka dari itu saya berinisiatif ke mari siapa tahu kamu masih di sini.” Damar menjelaskan kenapa dia berada di sini sekarang. Sama seperti Nara, Damar juga bekerja lembur dan sepertinya dia akan tetap begitu hingga beberapa hari ke depan. “Handphone aku mati, Mas. Aku juga baru sadar pas mau pulang tadi. Aku beresin barang-barang aku dulu sebentar. Tolong arahin cahayanya ke sini.” Nara meminta Damar untuk mengarahkan flash kamera ke meja kerjanya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN