“Ma, biar Damar gendong aja ya?” kata Damar pada ibunya. Pria itu memapah Arni yang bersikeras ingin berjalan sendiri menuju ke dalam rumah. “Mama bisa jalan sendiri, Dam. Kamu tidak perlu menggendong Mama.” Bagi Arni, selagi dia masih bisa berjalan, kenapa harus digendong oleh Damar? “Tapi Mama kelihatan lemas dan gemetaran. Damar gendong aja ya.” Pria itu masih bersikeras ingin menggendong ibunya. Namun tetap ditolak oleh Arni. “Tidak perlu, Damar. Harus berapa kali Mama mengatakannya? Mama jalan sendiri saja,” balas Arni lagi. “Astaga, kenapa mereka masih bisa-bisanya berdebat di saat seperti ini?” Ammar yang tengah menggandeng Kalia di belakang, menggelengkan kepalanya dengan pelan. Laki-laki itu keheranan melihat Damar yang berdebat dengan ibunya hanya karena perkara gendong mengg