Adrian berdebar hebat ketika teman dokternya itu mengajaknya untuk melihat pasien yang sering di kinjungi oleh Herdy. Laki-laki itu sendiri tadi sudah pulang, beberapa menit lalu. “Dia ada di ruangan paling ujung Yan, mau gue temani? Dia tenang dan nggak pernah bicara juga kok.” Ucap Toto. “Nggak usah, lo sibuk yah? Gue bisa sendiri kok. Thanks yah!” Balas Adrian. Toto mengangguk dia memang harus visit beberapa pasien siang ini. “Take your time Yan, udah paham kan soal waktu jenguk yang tadi gue jelasin?” “Iya To, gue akan keluar sebelum jam jenguknya abis kok. Sekali lagi makasih.” Ujar Adrian. Laki-laki itu kemudian melangkah perlahan dan ketika sudah sampai di depan pintu rumah sakit, dari kaca kecil yang ada di pintu laki-laki itu bisa melihat seorang laki-laki dan rambutnya panj