Adrian hendak menuju parkiran ketika Sabrina mengejarnya dan mereka berhenti di parkiran. “Kamu sengaja nggak berangkat ke Bali? Kamu kan tahu kalau Mr. Wayan itu sulit di hadapi. Memangnya adik ipar kamu yang baru kemarin gabung kerjaan itu bisa hadapin Mr. Wayan? Kita udah planing ini dari lama Adrian, sayang semua biaya yang di keluarin kalau sampai gagal.” Ucap Sabrina. Adrian diam sesaat sambil menatap wanita di hadapannya ini, berusaha menyelami wajahnya yang selalu terlihat sangat peduli dengannya dan dengan pekerjaannya itu. “Dika memang belum lama gabung di perusahaan ini, tapi di banding kamu dia jauh lebih lama dan dia tidak bisa di anggap remeh. Mengingat cabang perusahaanku yang di pegang dia semaju apa sekarang. Nggak usah khawatirin masalah itu, semuanya akan beres sama Dik