Keesokan hatinya jadwal kegiatan di Bali masih padat. Hari ini adalah jadwal pertemuan dengan Mr.Wayan untuk membicarakan bisnis penting. Sejak pagi semua rombongan yang di datang bersama Dika sudah sangat sibuk. Termasuk Sabrina karena Dika memberinya tugas yang tidak kora-kira. “Sabrina tolong belikan minum ke lantai bawah.” Perintah Dika membuat Sabrina mendesah. “Tadi saya baru saja dari bawah kenapa bapak tidak sekalian.” Ucap Sabrina masih terdengar sopan. Dika tahu bahwa perempuan ini adalah jenis perempuan paling cari muka di alam semesta karena itu dia tidak bisa berkutik di depan banyak orang. “Loh tadi kamu ke bawah? Saya kan nggak tahu.” Balas Dika pura-pura bodoh. Sabrina ingin berteriak. Perjalanan ke lantai tempat menjual minuman ini tidak ada akses Lift. Sabrina harus