BAB 48. Karma

2160 Kata

Rasanya lega setelah mengobrol dengan Lisa, sekalipun Lisa belum sempat memberitahukan dari mana dia tahu soal perceraian bohongan itu karena dokter yang di sebelumnya di telpon Adrian untuk memeriksa Lisa datang. Regarta tertidur pulas dalam pelukan Adrian, anak kecil ini sepertinya kurang tidur karena harus bangun pagi. Sebab pagi-pagi sekali Imel sudah mengajaknya pulang. Adrian menidurkannya di dalam kamar pribadi miliknya. Tidak lama kemudian Dimas mengetuk pintu dan Adrian menyuruhnya masuk. Dewi masih terlihat kesal tapi sudah tidak marah-marah lagi. “Lo telpon Lisa tadi?” Tanya Dimas. Adrian mengangguk. “Dia marah?” “Enggak, Lisa udah tahu. Mantan karyawan lo yang dulunya teman Lisa kan kerja disini.” Jawab Adrian suda terlihat tenang. “Diem-diem dia banyak mata-matanya.” Dimas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN