82. Serpihan Puzel.

1808 Kata

Lisa terdiam dan enggan menatap ke arah Herdy yang saat ini sedang tersenyum manis sambil memperhatikan wajah Lisa. Tangan wanita itu di ikat, padahal Lisa tidak berusaha untuk kabur atau semacamnya. Di dalam hati Lisa hanya berdoa untuk keselamatan Anaknya. Itu lebih penting dari segalanya. Adrian terlihat begitu bahagia ketika mengetahui dia hamil, Lisa tidak akan tega melihat wajah kesakitan Adrian jika sampai anak ini kenapa-napa. Lisa tahu seberapa cintanya Adrian pada anak ini sekalipun dia belum lahir ke dunia. “Aku tidak menyangka ternyata Adrian memang sebodoh ini.” Herdy berbicara dengan nada penuh ejekan. Lisa tetap tenang, tidak mau terpancing emosi. “Dia mungkin merasa bangga sudah menangkap mereka yang sekarang ada di kantor polisi padahal mereka hanya boneka kami.” Tambahny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN