Lisa dan Herman menatap pada anak mereka yang menatap mereka dengan senyuman tipisnya. "Mama dan Papa mau memaksaku menikah dengan siapa lagi? Livia? Kalian sudah membuktikan tidak ada yang namanya cinta yang tulus diberikan oleh dia padaku, malahan mereka hanya mau hartaku saja." Ucap Govinno, setelah sampai di rumah dia duduk bersama dengan keluarganya. Lisa dan Herman menunduk dan tersenyum pada putra mereka. Ya. Mereka tahu, kalau mereka ini salah telah memilihkan seorang wanita untuk anak mereka. Bahkan sudah wanita kesekian kali mereka salah memilihkan. Namun mereka juga mau anak mereka menikah dengan orang yang sederjata dengan mereka. "Kamu harus memiliki keturunan yang dari orang sederajat dengan kita. Mama bukan mau memaksa kamu. Mama cuman mau yang terbaik untuk kamu. Udah i