32

1123 Kata

 Mata Vero terbuka. Ia menatap langit-langit kamar inapnya. Satu hari penuh Vero hanya berbaring di atas ranjang. Tidak melakukan apapun karena dirinya,  Cacat! What the hell Justine and his mouth!- Vero menjadi sangat ketakutan. Over thinking membayangkan hal-hal tak penting berkat ucapan sahabat laknatnya. Jika ia dalam kondisi sehat walafiat, Vero pasti akan melompat, merobek alat cipokan Justine sampai terlepas dari kepalanya.  Tapi gue kayak mayat hidup. Huwaaa! Nggak like banget! Jangankan memberi perhitungan, menggapai tubuh Justin saja, Vero tak mampu.  Vero mengalihkan pandangannya pada daun pintu, berharap keajaiban tercipta dari sana. Ia bermimpi Stefany muncul, membuka ruang perawatannya. Wanita itu tersenyum sehangat dekapan mantan. Menggelengkan kepala, Vero menolak hasi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN