41

1138 Kata

Stefany terjaga. Ia melirik Vero sebelum meraih ponsel di atas nakas. Pukul sebelas malam. Ia ternyata baru tertidur sekitar dua jam setelah memastikan Vero meminum obatnya.  "Baby laper ya?!" Stefany mengusap perutnya. Entah mengapa ia memimpikan Vero memasak nasi goreng babat untuk mereka. Hal yang jelas-jelas mustahil. Untuk bangkit saja Vero tak mampu masalahnya. Stefany berpikir cukup lama sebelum memutuskan turun dari atas ranjang. Ia mulai melangkahkan kakinya, menghampiri Vero.  Ya, keduanya tidur terpisah. Untuk memudahkan akses Vero, pria itu tetap berada di atas brankar yang Ray beli. Penggerak otomatis yang dapat diatur melalui remot memudahkan mereka jika sewaktu-waktu Vero ingin beranjak.  Huft, menikah dengan suami aktif seperti Vero benar-benar menyedihkan. Ia hamil dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN