Sebuah Pengakuan

1668 Kata

Mischa melihat jam di pergelangan tangannya. Sebuah arloji yang terus dirinya simpan sejak diberikan oleh si pemberi. Senyumnya mengembang— bukan untuk mengingat gerangan yang menabung uang pribadinya agar bisa membelikannya hadiah atas jerih payah sendiri, melainkan mensyukuri jika ia pernah merasakan dicintai dengan tulus, diperjuangkan seperti caranya kini memperjuangkan penggantinya. Melalui Stefany, Mischa belajar banyak tentang arti sebuah ketulusan. Seperti sekarang contohnya. Menunggu sosok yang berhasil membuatnya melepaskan nama Stefany seutuhnya dibawah guyuran hujan Kota Jakarta. Sudah satu setengah jam Mischa berdiri di antara payung yang melindunginya. Setiap menanti Vallery yang mengatakan tengah menghabiskan waktu bersama kekasih baru gadis itu. Menyedihkan.. Statusnya ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN