“Ayang!” Tubuh wanita yang tengah memilih baju kerja untuk Vero itu berjengit. Ia kaget karena tak merasa mendengar langkah sandal rumahan yang Vero kenakan. “Udah selesai mandinya?!” lima bulan berlalu sejak terbuangnya Vero di depan pintu keluar rumah sakit Darmawan. Vero benar-benar menepati ucapannya- mengadu pada Opanya, Ferdinand Husodo. Alhasil, seluruh orang terkena amukan pria yang usianya telah melebihi setengah abad itu. “Kamu pengen aku pake baju apa Ayang, hari ini?!” tanya Vero sembari meletakan dagunya dipundak Stefany. Vero tak pernah merasa malu meski Stefany memilihkan warna merah muda. Ia selalu berjalan penuh rasa percaya diri. Mengadahkan wajahnya menyusuri kantor utama Husodo. General Manager, kedudukan itu Vero dapatkan berkat aliran darah yang ada di dalam tubu