Selama perjalanan ke hotel, Zara memberengut. Dia merutuk Vince dalam hati. Selain akan membalas dendam pada Hendy Albern, mungkin Vince akan masuk pada daftar yang kedua, baru kemudian Glenn. Sedangkan untuk Stella Nicola, Zara tidak tega, sebab wanita setengah baya itu terlalu baik padanya.
Sesampainya di hotel, kebetulan receptionist yang berjaga adalah yang kemarin juga melayani saat mereka datang.
“Selamat malam Pak Vince dan Bu Vince,” sapa receptionist dengan senyum ter-ramahnya.
Vince membalas senyuman itu. “Selamat malam,” jawabnya seraya terus melangkah menuju lift. Sedangkan Zara tidak menjawab sapaan itu, dia hanya memandang sekilas pada sang receptionist lalu melengos karena kesal.
Vince menekan nomor tiga untuk lantai kamar mereka. Lorong hotel tampak sepi seperti kemarin
