BAB 15. Hari Yang Sibuk Di Rumah Sakit

1082 Kata

“Ohh nggak perlu, Ma. Aku bisa suap sendiri kok.” Zara kelihatan canggung. Namun Stella tetap memaksa. Akhirnya Zara hanya bisa pasrah. Sekarang Zara tahu darimana sifat suka memaksa Vince diturunkan. “Ayo Sayang.” Stella mulai menyuapi Zara. Persis seperti seorang ibu pada anaknya. Zara mulai membuka mulut. Dia tersenyum pada suapan pertama. Tiba-tiba Zara sangat merindukan mamanya sendiri. Yang telah lama meninggal tapi dia tidak tahu di mana kuburannya. Zara makan dengan lahap. Suap sendiri saja dia akan menghabiskan seluruh isi baki. Apalagi ini ada yang menyuapi, kalau boleh dia akan minta tambah porsi. “Ini suapan terakhir, Sayang. Mama senang kamu makan dengan lahap. Bagus sekali, Mama yakin besok atau lusa pasti kamu sudah diizinkan pulang oleh dokter.” Zara mengangguk senang.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN