Vince menurunkan Zara dengan hati-hati ketika sudah sampai di samping pintu mobil. Zara tampak ragu-ragu. “Umm … nanti mobil Bapak kotor. Badanku masih sangat kotor ini.” “Nggak apa-apa. Nanti mobilku dicuci sepulang dari sini.” Zara mengangguk pelan. Namun dia membersihkan dulu badannya sekali lagi sebelum kemudian masuk ke mobil. Vince juga masuk ke mobil. Karena Zara tampak ragu untuk memegang seatbelt, maka Vince berinisiatif yang memakaikannya. Zara sampai mundur menekan sandaran kursi supaya dadanya tidak tersentuh lagi untuk yang kedua kali. Aroma maskulin dari parfum mahal Vince lagi-lagi menggoda indera penciuman Zara. Kemudian dia melihat pada dirinya sendiri yang tampak kacau. Pandangan Zara langsung melengos ke arah kaca di sampingnya. Dia merasa begitu berantakan dibandin

