Sebenarnya sejak mereka meninggalkan restoran dan sampai di rumah, Ina lebih banyak diam. Sorot matanya terlihat lelah, namun bukan lelah fisik seperti yang orang lain kira. Ia hanya mengangguk dan tersenyum dan menyahut pendek ketika ditanya oleh anggota keluarga lain. Tapi karena saat itu sudah malam dan masing-masing mulai masuk kamar, tak seorang pun benar-benar menyadari perubahan sikapnya. Bahkan Dhannis, yang biasanya cukup peka terhadap ekspresi Ina, mengira gadis itu hanya kelelahan setelah seharian penuh beraktivitas. Waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam ketika Ina masuk ke kamarnya. Ia meletakkan tas di meja rias, duduk sebentar di ujung ranjang, lalu membuka ponsel yang sejak tadi hanya ia genggam tanpa arah. Jari - jarinya menari pelan, membuka galeri foto, lalu menut