Pagi itu di Bali terasa sedikit lengket oleh udara lembap yang akrab di daerah tropis. Sinar matahari memantul dari permukaan kolam renang hotel tempat Ina dan adiknya, Tommy, menginap. Suasana cukup tenang meski jam sudah menunjukkan pukul 10.50. Dari layar ponselnya, Ina menatap nama Dhevi yang muncul di layar, lalu menjawab panggilan itu sambil membuka tirai jendela yang memperlihatkan deretan pohon kelapa yang melambai tertiup angin. "Halo, Na," suara Dhevi terdengar cerah seperti biasa. "Iya, Dek," sahut Ina sambil tersenyum. "Nanti kita ketemu jam setengah dua belas ya, di restoran yang Adek bilang kemarin," lanjut Dhevi. "Ya oke. Sebentar lagi juga kami siap - siap jalan. Nunggu Tommy bangun sebentar," jawab Ina. "Oh, Tommy masih tidur?" tanya Dhevi dengan nada sedikit heran. "