Reaksi Sahabat

1818 Kata

Belum pernah Dhannis merasa seberat ini meninggalkan Singapura. Berkali - kali ia datang ke kota ini, baik untuk liburan, transit, tugas menghadiri seminar, atau sekadar cari suasana baru, tapi semuanya selalu ia tinggalkan dengan ringan. Bahkan, kunjungan terakhirnya ke sini sempat membuatnya mempersingkat waktu kunjungannya karena suasananya tidak sesuai harapan. Namun kali ini, rasanya berbeda. Terlalu berbeda. Pagi ini, sebelum boarding, ia sempat melakukan video call singkat dengan Ina. Wajah Ina yang muncul di layar kecil ponselnya terlihat masih setengah mengantuk meski sudah duduk di meja kerjanya. Rambutnya diikat satu, tapi tetap terlihat energik. Tapi bagi Dhannis, itu justru yang membuat Ina terlihat makin nyata, makin dekat, dan makin sulit untuk dilepas. Setelah panggilan b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN