Pesan Berantai

1711 Kata

"Dana? Eh." Suara itu terdengar kaget. Aku dan mas Dana menoleh ke sumber panggilan yang menyebut nama mas Dana. Aku yang terkaget segera melepaskan tanganku yang masih dipegang mas Dana tadi. Malu! "Oh sama Ana, kirain siapa." ucap mas Angga yang sudah siap bertugas pagi ini dengan memakai Snellinya dan sedang memegang gelas kopi tampak tidak bisa menahan senyumnya, sial banget! Sumpah rasanya apes dan malu sekali dengan posisi tadi, aku yang memang membelakangi pintu kearah taman kecil ini tidak melihat siapapun yang keluar dari sana, sedangkan mas Dana yang berhadapan dengan pintu itu? Jangan harap ... dia terlalu fokus memandang kearahku mana mungkin dia sempat melirik yang lewat didekat kami. "Masih disini Dan?" tanya mas Angga. "Masih mas ... lusa baru pulang." "Bareng Ana ya?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN