Bab 49

1157 Kata

"Bagaimana bisa, Nico, darah dagingku sendiri, bisa terlibat dalam mencelakai Seina dan bayiku? Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh anak itu?" Saat pintu diketuk, Marco masuk membawa Nico. Lelaki muda itu tampak gugup, wajahnya pucat dan berkeringat. “Papa memanggilku?” Nico berbicara dengan nada rendah, tidak berani menatap langsung ke mata ayahnya. Noah bangkit perlahan dari kursinya. Matanya tajam menatap Nico, penuh dengan kemarahan yang terpendam. “Duduk.” Nico menurut, duduk dengan canggung di kursi di depan meja kerja Noah. Suasana di ruangan itu begitu tegang hingga terasa sulit bernapas. “Tuan…” Marco mencoba berbicara, tetapi Noah mengangkat tangannya, menghentikan asisten setianya untuk ikut campur. “Nico,” Noah memulai dengan suara dingin. “Ada sesuatu yang ingin aku tany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN