"Sayang, kamu berangkat sama siapa? Pak Tono kan sakit, aku antar ya?" Kata Nico saat Seina telah menyelesaikan sarapannya. Seina langsung melayangkan tatapan tajam pada Nico. "Tidak perlu repot, aku bisa berangkat sendiri! Dan berhenti memanggilku sayang! Ingat, aku ini ibu tirimu! Bukan lagi kekasihmu!" Nico hanya tersenyum melihat wajah kesal Seina yang terlihat begitu cantik pagi ini dengan setelan kerja rok span dan blazer warna coklatnya. "Bodoh sekali aku dulu melepasnya!" Gumam Nico saat Seina telah melenggang pergi. Wanita hamil itu pun segera mengeluarkan mobilnya, dia takut Nico nekat menyusulnya. Seina bernapas lega saat telah berada di jalan raya dan tak melihat mobil Nico di belakangnya. "Untung dia tidak mengikutiku! Hah! Aku bisa gila kalau terus berdekatan dengannya.