BAB 22

948 Kata

Malam ini, Sultan merana. Ia tak bisa menyentuh tubuh Natalia walau hanya sekedar memeluk. Ranjangnya terasa dingin. Tak sehangat biasanya. Sultan rindu Natalia yang setiap malam mengusik tidurnya. Mendesah kan namanya walau mereka sedang tidak bercinta.   Atau sekedar iseng membuka piyamanya agar Sultan tergugah untuk menidurinya. Namun dengan semua usaha itu, Natalia tak juga bisa meluluhkan hati Sultan. Sultan merasa kecewa dengan dirinya. Ia rindu... Rindu Natalia.   Sultan bangun dari tidurnya. Lalu turun dari lantai dua. Ia berdiri di depan pintu kamar tamu. Karena Natalia ada di sana. Seorang Natalia, yang biasanya selalu getol menggoda Sultan. Kini menjauh dan bahkan menolak tidur bersama. Sultan mendesah, ingin ia mengetuk pintu itu. Tapi takut mengganggu. Sultan rindu, tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN