*** Di sebuah restoran mewah, Jesslyn duduk di ruang VIP bersama Matthew. Wajahnya terpaku pada lelaki itu, mencerminkan ekspresi kebingungan yang mendalam. Selama hampir 10 menit, Jesslyn tetap hening, tanpa mengeluarkan banyak kata. Dia hanya fokus kepada Matthew, lelaki yang selama ini dia cintai, lelaki yang katanya sudah meninggal, namun ternyata berita itu tidak benar adanya. Sementara itu, Matthew tersenyum bahagia sambil membawa tangannya menuju wajah cantik Jesslyn. Dengan lembut, ia menyusun anak-anak rambut gadis itu yang menjuntai di sisi wajah cantiknya. Mata mereka bertatap dalam diam. Matthew kemudian dengan lembut mengelus garis halus wajah Jesslyn, menyiratkan rasa rindu dan kekaguman yang mendalam terhadap gadis itu. "Demi Tuhan, aku begitu merindukanmu, sayang,"