Langkah kaki Damian terhenti, mendengar suara pintu terbuka. Laki-laki itu membalikkan tubuh, hingga ke dua matanya dapat melihat Jeje keluar dari rumah sang mertua dengan bibir yang bergerak cepat dan di maju-majukan moncongnya. 'Dia pasti abis berantem sama Jihan.' pikir Damian melihat betapa cepatnya sang istri memutuskan untuk hengkang dari rumah. Suara roda pagar kembali terdengar, disusul oleh suara bernada kesal milik Jeje yang mengadu pada Damian. "Jihan rese! Masa nggak boleh makan di rumah. Katanya minta makan suami gue." Nah, kan! Bener kan kata Damian tadi. Berantem pasti sama adiknya si Jeje itu. Melayangkan tangannya untuk ia daratkan di pundak Jeje, Damian tersenyum, sembari mengacak gemas rambut wanitanya. "Makan di rumah suami aja. Istri mau makan apa?" Seandainya Je