“Kenapa harus bohong?” tembak Anya begitu mereka baru saja tiba di tepi pantai yang masih menjadi area milik resort. Karena weekend, sore ini pantai tersebut lebih ramai dengan orang-orang yang sekadar duduk nongkrong menikmati senja sambil menunggu sunset. Sebagian lagi masih sibuk bermain air di tepiannya. Namun Arya mengajak Anya untuk menyusuri sisi yang agak jauh dari keramaian di mana kini terlihat seperti hanya mereka berdua saja yang ada di sana. “Aku nggak maksud—” Anya mengangkat tangannya, membuat Arya berhenti bicara dan menatapnya bingung. “What is that? Sejak kapan kamu ngomongnya jadi santai gitu...” Arya berkedip, tidak paham, tetapi kemudian sadar apa yang Anya maksud. “Ah... i thought you want me to speak casually, makanya saya—” Anya menggeleng cepa