Soraya melangkah cepat keluar dari rumah Andromeda. Dia sudah memastikan Selena baik-baik saja, kandungannya benar-benar tidak terganggu. Berarti usahanya sia-sia. Foto yang diposting Andromeda di media sosial bukan pencitraan semata. Selena tidak kehilangan janinnya. Soraya masuk ke mobilnya dan duduk di belakang kemudi dengan emosi membara. Dia sudah bertekad membunuh anak Andromeda dan perempuan itu sebelum berkembang, tetapi itu hanya menjadi lelucon. Soraya marah sekali, dia mencengkeram kemudi dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih. ‘Kenapa perempuan sialan itu bisa sangat beruntung?’ Soraya bertanya kesal dalam hatinya. Di tengah rasa kesal dan marah, ponselnya kembali berbunyi. Melihat nama penelponnya, seketika senyum merekah di bibir wanita cantik itu saat dia menempelk

