Ch.51 Kakak Tersayang

1020 Kata

Liu Bai Zhing berjalan mondar-mandir di sekitar gerbang istana. Ia terkadang memandang ke arah luar seperti menanti kedatangan sesuatu. Namun, saat matanya tidak melihat sesuatu yang diinginkannya, ia kembali berjalan mondar-mandir dengan raut wajah cemas serta gugup. Beberapa saat kemudian terdengar suara kuda yang menarik kereta dari arah luar. Liu Bai Zhing segera melihat ke arah luar gerbang dengan penuh cemas dan harapan. Di luar gerbang, Liu Bai Zhing melihat sebuah kereta dengan rombongan yang kecil menuju ke arah istana. Sekilas ia dapat langsung mengenali kereta itu. Kereta segera melewati gerbang istana yang megah. Ketika kereta benar-benar berhenti, Yin Li turun pertama. Ia kemudian mengulurkan tangannya ke pintu kereta sebagai pegangan untuk Xiao Lan. Xiao Lan memegang dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN