Marcel menghela nafasnya dengan kasar, dia masih berusaha untuk menahan emosinya melihat sikap Mawar saat ini, apalagi keduanya tengah berada dirumah orangtua Mawar yang kini sudah menjadi orangtua bagi Marcel juga. Dia tidak ingin ribut dengan Mawar disini.
"Jawab saja! Kamu tau aku kalau disini tidak ada orang lain selain kita berdua, kamu mau melihat orangtua kamu khawatir karena tingkah kamu yang kekanak - kanakkan ini?" Ketus Marcel.
Mawar menatap Marcel dengan tatapan kebenciannya yang luar biasa, "Aku hanya sedang mengunjungi Papa dan Mamaku. Kenapa kamu menjadi sangat berlebihan seperti ini? Bukannya pernikahan kita juga hanya sebuah......." Dengan cepat Marcel membungkam mulut Mawar yang hampir saja keceplosan menyebutkan tentang perjanjian yang telah mereka lakukan sebelum meni
