Runa menggeleng, "Aku... Aku... Tidak tahu.. Aku.. Tidak ingat." Abizar terdiam. Ia mencoba mencerna situasi. Apapun yang terjadi, tidak mungkin Runa mengkhianatiku. Aku harus memercayainya. "Abizar, tidak mungkin aku.." Runa menangis sambil menutup wajahnya. "Aku percaya," Abizar mendekat dan memeluk Runa Runa menatap kekasihnya dengan tatapan memelas dan matanya pun berkaca kaca, "Aku tidak tahu kenapa foto itu..." Abizar membelai rambut Runa dengan lembut, "Aku sudah bilang kalau aku percaya. Jangan menangis." Kemeja Abizar basah karena isakan Ruan di dadanya. "Sudah sayang, sudah," Abizar mengecup kening Runa. "Izinkan aku memeriksa foto itu? Ok? Kita cari tahu kebenarannya." "Apapun nanti kenyataannya, aku yakin kita bisa membicarakan semuanya," Abizar mengangkat dagu k