"Tirta?" Abizar bertanya balik. "Kamu yakin?" Rekaman CCTV itu tidak terlalu jelas. Itu sebabnya Abizar memastikan pada Runa. "A-aku yakin," Runa meremas jari Abizar. "Ba-bagaimana mungkin, orang yang menyeramkan itu itu ada di dekatku?" "Kita sudah meyakininya, tapi tetap saja aku tak percaya.." Runa merasa tubuhnya bergetar. Abizar memeluk Runa dengan erat, "Kamu pindah malam ini juga." "Ke-kemana?" Runa bertanya tanya. "Aku tidak mau ke rumah, ayah dan ibu juga sedang tidak di Jakarta." "Nanti kita bicarakan," Abizar menghentikan pembicaraan yang ia mulai karena tidak mau Hira dan Anila mengetahuinya. Darma yang membaca situasi langsung bertindak, "Hira, Anila, kalian bisa pergi." "Kamu sudah janji akan membantu kita," ia menatap Hira. "Aku tidak akan lari dari tanggung jaw

