Indi mengedip ngedipkan matanya tak percaya. Naya tak tahan untuk tidak tersenyum, "Kamu kenapa? Matamu.." "A-aku kaget..." Indi menunduk. "Aku pikir, kita sama sama tahu.." Naya mengatupkan bibirnya. Indi diam diam menarik nafas panjang, "Jujur.. Aku.. Mmm.. Selama ini menunggu karena berpikir seperti itu.." "Maksudnya, aku merasa kak Naya menyimpan hati padaku. Sebaliknya aku juga," Indi mengungkapkan perasaannya. "Tapi.." Naya menanti dengan sabar kata demi kata yang hendak Indi ucapkan, "Tapi apa?" "Tapi karena tidak juga ada kejelasan, dipikir aku sudah salah paham.." Indi meremas jari jemarinya. "Aku mengerti.." Naya mengangguk. "Aku juga salah sudah membuatmu menunggu begitu lama.." Indi mengangkat kepalanya dan menatap mata Naya. Ia bisa merasakan kalau ada kesungguhan

