Abizar melihat jam di tangannya, "Oww.. Sudah malam! Tugasku berakhir." "Aku pergi dulu. Runa menungguku," Abizar pergi begitu saja. Danis hanya geleng geleng kepala. Kalau tidak Runa, urusan basket. Dua itu saja yang ada di otaknya dulu! Sekarang jadi ada tiga. Runa, membela kebenaran, basket. Isi otak si Abizar bertambah satu. Danis tertawa sendiri dengan pemikirannya itu. Ia pun bangkit berdiri keluar dari ruangannya. Saat hendak menuju parkiran, matanya menangkap Almeer Uthman ada di parkiran. Namun, yang membuatnya heran, Almeer masuk ke sebuah mobil yang bukan miliknya. Ah, tapi mobilnya kan mungkin tidak hanya satu. Tapi... Tidak ada salahnya aku ambil foto mobil itu. Danis mengambil foto plat nomor mobil tersebut lalu melenggang santai ke arah mobilnya. Tapi, ma