Abizar naik ke dalam mobilnya. Saat menyalakan mesin, ia teringat Ghea. "Mmm.. Bagaimana nasib Ghea ya?" Abizar menggumam. "Aku sedikit khawatir. Apalagi dia mengalami kejadian tadi karena membantuku." "Tapi aku tidak bisa berlama lama, Runa menungguku," Abizar termenung. Ia ragu antara segera pulang menemui Runa atau kembali menemani Ghea yang terlihat tidak stabil. "AHH! Bagaimana ini???" Abizar menggaruk rambutnya. "Aku coba kontak Danis saja," ia kemudian menghubungi sahabatnya itu. Tapi ponsel Danis mati. "D*mn! Lagi butuh, malah mati!" Abizar mengomel. "Siapa lagi? Aku tidak mungkin minta tolong Daka atau Daru. Siapa ya?" ia berpikir. Satu satunya yang mungkin, ya Darma. Tanpa tendensi apapun, Abizar yang polos menghubungi Darma. *** Darma sedang rapat me