Jerome dan Balgom duduk di atas karpet sambil menyandarkan punggungnya di tembok, kaki mereka diselonjorkan. Api di dalam tungku perapian masih dibiarkan menghangatkan mereka. Sementara Ryeon pergi, mereka ditinggal berdua. "Apakah hidup kita tamat sampai di sini Jerome?" Balgom bertanya, wajahnya lesu dan matanya terlihat sendu. Ia sudah kehabisan uang miliknya, dan hanya menyisahkan beberapa lembar yang entah cukup untuk makan berapa hari. "Mungkin." Jerome tak ambil pusing. Dia bukan tipe pria yang boros. Jadi masalah keuangan, bukan menjadi masalah utama untuknya. "Mungkin setelah hari ini, kita tidak akan punya apa-apa lagi." Balgom berujar lagi. "Tidak juga. Kau belum mendapatkan separuhnya dari Haneul kan? Begitupun denganku. Aku belum menerima separuhnya dari Hyun Sik."