Dingin semakin membungkus kota Seoul. Sementara Ryeon masih berada di perjalanan menuju suatu tempat. Ia tidak jadi ke apartemen miliknya karena panggilan telpon dari ayahnya membuatnya buru-buru untuk sampai kesana.
Entah apa yang akan dibicarakan ayahnya, yang jelas ayahnya terdengar serius.
Beberapa belas menit perjalanan akhirnya Ryeon sampai di mansion milik orang tuanya. Ryeon lantas berjalan masuk dan tentu seperti biasa-biasanya ia disambut oleh pelayan-pelayan rumah yang amat ramah.
"Di mana ayahku?" Ryeon bertanya pada salah satu pelayan yang kebetulan lewat sembari membawa nampan yang berisi minuman botol. Sepertinya itu wine. Ayahnya memang suka mengonsumsi minuman seperti itu. Sehari kemungkinan bisa menghabiskan sepuluh botol dan itu bukanlah minuman wine yang murah.
