Rudy menatap wajah Clarrisa yang seakan tanpa dosa yang balas menatap Rudy dengan tatapan tak bersalah. “ Emang apa salahku? Aku berhak dong, pasang iklan satu halaman besar untuk pengumuman audisi terbuka. Yang penting kan aku bisa bayar, nggak ngutang ! ” Kata Clarrisa dengan gaya menyebalkan. Rudy menggeleng-gelengkan kepalanya putus asa. Kali ini, dia harus mengungkapkan dengan jujur apa kesalahan Clarrisa. Selama ini, aku telah salah mendidiknya. Clarrisa jadi anak yang berprilaku seenaknya, tidak punya empati dan tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Semua dianggapnya benar, asalkan bisa diselesaikan dengan uangnya. “ Papa, kasih tahu ya, Clarrisa , apa yang seharusnya tidak boleh kamu lakukan. Pertama, kamu menyalahi kekuasaanmu sebagai direktur eksekutif dengan tidak