Bab 17

2117 Kata

    Pagi tadi papa menghubungiku. Beliau tiba-tiba memarahiku. Bahkan mengancam akan memotong uang bulananku. Semua itu karena tuduhan papa soal aku yang suka keluyuran malam-malam ke diskotik sama cowok brandalan. Aku menduga, ini semua karena Revan. Ia mengadukanku ke papa tentang hal yang aku sendiri tidak lakukan.     Lama kelamaan, Revan semakin kelewatan. Ia menghalalkan segala cara untuk membuatku menderita, membuatku ditarik mundur kembali ke rumah. Ya, Revan memang semenyebalkan itu. Bagaimana aku tidak muak tinggal satu rumah dengan cowok seperti dia?     “Happy birthday to you ... happy birthday to you ... happy birthday ... happy birthday ... happy birthday to ... Lulaaaaa....”     Sontak kepalaku terangkat memandang segerombolan cowok yang tengah menyanyikan lagu ulang tahu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN