Khavi terlihat menggandeng tangan Zahra begitu berjalan menuju mobilnya. Mereka baru saja selesai makan malam di restoran itu. Tanpa tahu dari kejauhan ada yang sedang menatapnya dengan senyuman. Bukan senyum penuh harapan, tapi senyum keikhlasan. Jika Vanya di tanya apakah selama ini hatinya benar-benar tak sedikitpun ada perasaan pada Khavi, jelas bohong, rasa nyaman dan suka ada, tapi Vanya bisa mengatasinya. Tidak semua rasa harus menjadi satu. Jika ini jadi kali terakhir Vanya melihat Khavi pun dirinya rela. Ia tidak mengharuskan kisahnya bersama Khavi berakhir bahagia. Ia sudah pernah melihat sesuatu yang di paksakan berakhir buruk dan mengerikan. Vanya beranjak dari tempat itu dengan hati tenang dan perut kenyang. Ia bahagia jika Khavi bisa meneruskan hubungan rumah tangganya d

