“Eegghh ....” Yuna mulai melengkuh, mengerjap pelan. Kepalanya masih sedikit berdenyut, walau tak sesakit tadi sebelum tidur. Memegangi kepala, lalu beringsut merentangkan tangan. Matanya melotot saat menatap tangannya yang menggenggam tangan seseorang yang tentu lebih besar dari tangannya. Lalu .... Seorang cowok imut tengah tidur dengan kepala bersandar ditepi ranjang. Dia duduk dilantai dengan tangan satu yang Yuna pegang. “Izroil,” seru Yuna lirih, bahkan hampir tak terdengar. “Jadi ... aku bobok sambil pegang tangan kamu?” Yuna mulai beringsut, melepaskan genggaman tangannya. Duduk menatap wajah lelap Pangeran. Kasihan, karna dia harus tidur dengan duduk dilantai, pasti kepalanya bakalan pegel kan? Tapi ... mengingat kelakuannya tadi ... rasa kasihan itu menghilang. Berubah jadi