"Kamu salah paham," ucap Amel. "Salah paham di mananya, ma? Jarek mendengar semuanya secara jelas, tidak ada yang Jarek lupakan dengan apa yang mama ucapkan. Tentang mama yang tidak mau memiliki cucu dari Vio," ucap Jarek. "Oke, kamu mau mama memberitahukan pada papamu kan? Akan mama turuti," ucap Amel dengan tatapan mata berani. Ia yakin putranya itu hanya menggertak saja. Terbukti anaknya mau bekerja di kantor hanya karena takut warisannya di ambil, jadi ia tidak akan takut dengan gertakan kecil anaknya ini. Jarek itu umurnya saja sudah dewasa, tapi dia itu seperti anak kecil, tidak bisa apa-apa tanpa dirinya dan suaminya. Terbukti bukan hanya dirinya yang mau bekerja di kantor bahkan untuk menikah dengan Vio saja pada akhirnya sang putra mau menikah dengan Vio. Memang dia punya prin

