"Kenapa sayang? Sini," ucap Jarek seraya menepuk dadanya. "Aku mau di kamar saja boleh tidak mas?" tanya Vio. "Baru makan loh, sayag. Jangan langsung tidur," ucap Jarek dengan nad suara lembutnya. "Enggak tidur kok, mas. Aku mau dengerin musik aja," ucap Vio. "Ya, sudah," ucap Jarek dengan nada suara datarnya. "Jangan marah, mas," ucap Vio yang masih memperhatikan sang suami. Ia masih canggung dengan Jarek, seharusnya dirinya bisa mengakrabkan diri dengan Jarek. Namun, ia teringat batasan yang harus dirinya jaga. Ia hanya harus sembuh, tidak harus mengakrabkan diri dengan Jarek. "Sudah, sana. Kalau kamu mau ke kamar," usir Jarek tanpa menatap ke arah Vio. "Aku ke kamar, ya mas. Nanti kalau butuh sesuatu kamu bisa panggil aku," ucap Vio. "Aku bukan orang lumpuh yang tidak bisa meng

