"Nyonya" Priska melepaskan pelukannya di tubuh Bik Anin. Dihapus air mata di pipi dengan telapak tangannya. Mereka berdiri berhadapan, saling tatap. Priska menggigit bibirnya, menahan tangis. "Kita duduk dulu, Bik." Priska duduk di sofa, diikuti oleh Bik Anin. Priska mengambil tissue dari atas meja, lalu membersihkan wajahnya dari bekas air mata. Lalu ditarik napas sedalam-dalamnya, untuk menghilangkan sesak di dalam d**a. "Bos menelponku, memberitahu kalau Mala di bawa ke rumah sakit, karena itu aku datang ke sini. Aku tahu kala Mala sedang menjalani pemeriksaan, aku tidak menemui kalian karena ingin menunggu Bos, tapi ...." ucapan Priska terhenti, ia menutup mulutnya, air mata jatuh membasahi jemarinya. Priska berusaha menahan perasaan, ia juga berusaha melanjutkan ucapannya. "Bism