Kabiru dan Sahnum duduk di tikar yang digelar di rerumputan sembari makan kerak telur. Kabiru benar-benar harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk membuat Sahnum senang. Untungnya ia punya uang lebih karena uang yang akan ia gunakan beli laptop pun tidak jadi karena laptop sudah ada dari Caesar. “Enak?” tanya Kabiru pada Sahnum. “Enak,” jawab Sahnum. “Nanti kalau kurang nambah saja,” kata Kabiru menyelipkan anak rambut Sahnum yang tampak mengganggu. Sahnum menganggukkan kepalanya, Sahnum membawa uang tapi ia tidak berani mengeluarkannya karena takut Kabiru akan merasa tidak enak. Diam-diam gengsi Kabiru tinggi, harga diri Kabiru tidak bisa terganti oleh apapun. Sahnum belajar dari Caesar, Caesar rela namanya jelekk asal Kabiru tidak merasa dikasihani. Sebenarnya Sahnum juga tidak e

