“Dimana Amanda sekarang?” tanya Bryan penuh amarah.
“Dia akan pergi. Rian sedang menjemputnya sekarang” ucap Edgar masih terbata-bata, pria itu terlihat sangat kesakitan memegangi perutnya.
“Ikut aku” ucap Bryan sambil melihat beberapa anak buahnnya.
“Baik, bos!” teriak mereka serentak.
“Akan ku urus pria ini, kau pergilah duluan” pinta Andre, pria itu masih menunjukkan sisi beringasnya.
Bryan melaju cepat menuju apartemen Amanda, pria itu membelah jalanan ibukota bagai pembalap ulung. Matanya lurus memandang puluhan kendaraan yang di salipnya.
Bryan memberikan sinyal pada para anak buahnya untuk member jarak pada mobil Bryan, dia tak ingin Rian menyadari kehadirannya. Sesampainya di basemen, Bryan melirik tempat Rian menunggu Amanda. Pria bertato di bagian wajah
