Pergi Menjauh

1439 Kata

    Pagi ini aku enggan memulai rutinitasku seperti biasanya, mataku menatap langit-langit kamar tanpa sudi menggerakkan anggota tubuhku.     Pikiranku melayang menatap atap polos kamar, bayangan akan peristiwa semalam membuat tidurku tak nyenyak. Yah, semalam aku baru saja pulang dari toko serba ada yang berada tak jauh dari apartemen, aku memergoki suamiku sedang bermesraan dengan Amalia di depan apartemen kami.    Aku menyembunyikan badan di balik tembok untuk menghindari tatapan mereka, ku tunggu dengan sabar hingga kegiatan panas mereka selesai. Aku tidak ingin mengganggu kehidupan pribadi tuan Bryan.     Tok.. tok..     Suara pintu kamarku terdengar beberapa kali terketuk, aku yakin itu suamiku. Jarum jam telah menunjukkan pukul tujuh pagi, aku harus segera membuat sarapan untukn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN