Kisah Yang Manis.

1097 Kata

Melahirkan seorang anak memang se susah itu. Aku seperti berada di antara hidup dan mati. Aku enggak tahu sampai kapan aku akan terus bertahan, karena ternyata bayiku masih saja belum keluar dari jalannya. Aku mendengar Asegap ingin mengambil sesar. Namun pihak rumah sakit menyarankan agar normal saja dulu. Pasalnya si jabang bayi juga sudah hampir mengeluarkan kepalanya. Dan aku sudah terlanjur merasa kesakkitan. itu yang dikatakan oleh Dokter. Akhirnya Asegap menyetujui dan menggenggam tangan ku dengan erat. Lalu ia berbisik padaku dengan lembut. "Aku di sini, sayang... aku bersama mu." ujarnya lembut sekali. Aku tidak membalas kalimatnya, aku hanya menoleh saja. Aku tidak tahu bagaimana bisa Asegap tahu aku berada di sini. Entahlah aku enggak mau berpikir yang lain dulu. Aku hanya m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN